Bagi yg merokok pasti setuju kalau merokok
hukumnya tidak haram, tapi bagi yg benci merokok pasti setuju kalau merokok
hukumnya haram. Lalu bagaimana bagi yg netral? Sebagai umat islam kita harus
cerdas, jadi mari kita kaji dan telaah Al-Qur’an dan Al-Hadis, yg merupakan
sumber segala permasalahan dan pedoman hidup kita.
1.
Dalam Al-Qur’an (Al-Ghasiyah
6-7) menerangkan tentang keadaan makanan penduduk neraka yg tidak menggemukan
dan menghilangkan lapar. “Tidak ada
makanan bagi mereka (penghuni Neraka), kecuali makanan yg berduri yg tidak
menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar”. Bukankah rokok memiliki
kriteria seperti itu? Tidak menggemukan dan tidak menghilangkan lapar? Jadi
untuk apa kita mengkonsumsi makanan yg bersifat serupa dg makanan penduduk
neraka?
2.
Rasulullah bersabda : “Termasuk kebaikannya seorang muslim adalah
meninggalkan hal2 yg tidak bermanfaat baginya”. (H.R Tarmidzi)
3.
Berdasarkan hadist dari hasan
Rasulullah bersabda: “Tinggalkan segala
hal yg meragukan tentang hal hukum menuju yg meragukan” Jadi, jika kita
merasa ragu tentang hukum rokok ini, maka sebaiknya tinggalkanlah.” Barang siapa yg takut akan perkara
subhat(meragukan), maka ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Dan
barang siapa yang jatuh ke perkara yg subhat maka ia telah jatuh ke perkara yg
haram”. Dari sini kita sudah cukup bisa menerima mengapa rokok itu haram.
4.
Rokok itu pd zaman Nabi belum
ada. Maka bukan nabi yg mengatakan rokok itu makruh. Rokok itu baru ada setelah
zaman Nabi dan bukan berasal dari islam melainkan dari Yahudi. Rasulullah
bersabda: “ Barang siapa yg menyerupai
kaum, maka ia termasuk kaum itu.”Jadi kalau kita merokok, berarti kita
memiliki kebiasaan yg sama dg kaum Yahudi. Maukah kamu dianggap sebagai Yahudi
di depan Allah SWT???
5.
Rasulullah bersabda: “Seorang
muslim adalah orang yg disebelahnya merasa aman dari tangan dan mulutnya”.
(H.R. Muslim). Sementara kalau kita merokok orang yg ada disebelah kita yg
tidak merokok , ikut merasakan efek buruk dari yg kita hisap. Selain itu orang
yg tidak menghisap asap rokok secara langsungpun ikut terkena dampaknya bila
kita mendekatinya walaupun kita tidak merokok, karena asap rokok bisa menempel
di baju kita yg dapat berdampak buruk bagi orang yg ada di dekat kita.
6.
Rasulullah bersabda: “ Tidak
akan masuk surga orang yang disekelilingnya tidak merasa aman dari
perbuatannya”. (H.R. Bukhari Muslim)
7.
Merokok juga membuat kecanduan,
dan yg terparah ada yg sampai mengatakan, “Saya kalu sehari tidak merokok,
kepala saya pusing”. Bila demikian, maka rokok sudah menjadi Tuhan baru
baginya. Dan itu bisa dikategorikan sebagai perbuatan syirik. Padahal syirik
puncaknya dosa besar yg sampai Allah SWT tidak mau mengampuni dosa itu.
8.
Rasulullah bersabda: “Janganlah
kamu membahayakan dirimu dan orang lain”. Padahal dalam kemasan rokok jelas2
tertulis “Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan
gangguan kehamilan dan janin”. Jadi sudah jelas, jika kita mengkonsumsi rokok,
itu berarti sama saja “bunuh diri secara perlahan”.
Dan berdasarkan
penelitian, 80% wanita pengidap kanker rahim dan kanker payudara adalah istri
seorang perokok. Bahkan menurut Roy Tjiong peneliti dari Hellen Keller
International dan yayasan sehat menyebutkan 32.400 bayi meninggal dunia setiap
tahunnya karena kebiasaan merokok yg dilakukan oleh orang tuanya. (Sumber: PS
No. 21-23 Mei 2009)
9.
Dari sektor ekonomi, merokok
termasuk kegiatan yang menghambur-hamburkan uang, sementara Allah telah
menerangkan bahwa menghambur-hamburkan harta itu adalah teman setan. (Al-Isra’
26-27)
10.
Sebagai seorang yang beriman
kita disuruh mengkonsumsi makanan yang halal dan thoyib/baik. “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal
lagi baik dari apa yg terdapat di bumi dan jangan kamu mengikuti langkah2
setan, karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yg nyata bagimu”. (QS.
Al-Baqarah 168)
Selain itu,
salah satu produk rokok ada yg menggunakan lemak babi. Jika demikian tidak
diragukan lagi tentang keharaman rokok. Meski tidak semua produk rokok menggunakannya
namun jika dibiarkan bukan mustahil hal ini diikuti oleh produk2 rokok yg lain.
Jika sudah demikian, masih perlukah kita mempertanyakan hukum merokok..???????
Sumber:
Rindang/No.10/Th.XXXVI/Jumadil Akhir 1432 H/Mei 2011
merokok bikin pusing yg hirup asapnya,,
BalasHapus:) lebih baik uang yg buat beli rokok, di manfaatkan yg lebih baik.
kata teman.....dia gak merokok tapi udud jadi gmn tuh.......
BalasHapusSuper setuju, jika seorang Muslim yang beriman bisa mengatakatan "tiada hari tanpa rokok" atau "saya tidak bisa hidup tanpa rokok", harusnya mereka bisa bilang begini: "tiada hari tanpa sedekah".
BalasHapusJika sehari 10rb (1bks rokok) maka sebulan 300Rb. jika tidak merokok, lalu yang 100-300 rb disedekahin, apa tidak luar biasa? ayo teman2 Muslim terutama yg mengaku beriman. Kita mesti bisa melawan nafsu yg selalu ngajak kita merokok, oke? Anda pasti bisa!